Minggu, 12 Desember 2010

Harapkan Keadilan, Kasus Pelecehan Ibadah Muslim Ditangguhkan

CARLTON (Berita SuaraMedia) – Sebuah kelompok remaja yang telah didakwa dengan mengganggu sebuah ibadah keagamaan dan penggangguan tingkat pertama untuk yang mengganggu para anggota sebuah Masjid lokal awal tahun ini, kasus tersebut ditangguhkan pada Senin malam waktu setempat di Pengadilan Kota Carlton. Menurut Kejaksaan Distrik Orleans County, Joseph Cardone, banyak mosi telah diajukan dalam kasus tersebut namun tidak ada pembelaan yang telah dibuat.
"Tidak ada satu di antara mereka telah didisposisi," ia mengatakan.
"Beberapa mempertimbangkan kesepakatan pembelaan."
Sekitar 50 anggota Masjid Yayasan Sufi Dunia di Fuller Road di Kota Carlton diganggu selama ibadah bulan Ramadhan sekitar pukul 11 malam, 30 Agustus ketika sebuah kelompok remaja dengan dua kendaraan mulai membunyikan klakson mobil, membuat ban mobil mereka berbunyi dan meneriakkan hal-hal yang cabul, menurut Bilal Huzair, seorang warga Carlton yang juga adalah seorang anggota dewan dan juru bicara untuk Masjid tersebut.
Kantor Sherif Orleans County mendakwa lima penduduk Holley dengan mengganggu sebuah ibadah agama, sebuah pelanggaran hukum yang tidak serius, sehari setelah insiden tersebut. Remaja yang telah didakwa tersebut adalah Tim Weader, 17 tahun; Dylan Phillips, 18 tahun; Keff Donahue, 18 tahun; Anthony Ogden, 18 tahun; dan Mark Vendetti, 17 tahun. Dakwaan penggangguan tersebut ditambahkan kemudian.
Vendetta yang juga didakwa dengan kriminal tingkat kedua atas kepemilikan sebuah senjata untuk yang diduga adalah sebuah senjata api di dalam daerah Masjid tiga hari sebelumnya. Ia dibawa ke Penjara Orleans County dan dibebaskan atas jaminan $10.000.
Phillips, yang dituduh menabrak dari samping seorang jamaah dengan kendaraannya pada malam kejadian tersebut, juga didakwa dengan penyerangan tingkat ke tiga, meninggalkan tempat kejadian dari sebuah insiden yang meninggalkan cidera pribadi dan beragai pelanggaran lalu lintas.
Sementara Huzair pada awalnya mengatakan bahwa ia dan para anggota Masjid lainnya merasa bahwa Masjid tersebut dijadikan target, ia sejak saat itu mengatakan bahwa mereka berharap untuk sebuah "penghukuman yang adil" dan mereka akan memilih "tidak ada hal-hal yang ekstrim" yang akan terjadi terhadap para tersangka tersebut.
"Dengan melihat pada apa yang telah terjadi dan setelah habis masa waktunya, kami tidak berpikir bahwa para anak-anak muda tersebut memiliki adanya maksud membuat sebuah kejahatan yang berlatar belakang kebencian," ia mengatakan setelah sebuah kemunculan di pengadilan sebelumnya.
"Mereka meneriakkan kata-kata cabul anti-Muslim. Bagaimanapun juga, pada saat itu adalah sebuah masalah satu kali."
Karena perhatian insiden tersebut telah mencapai di seluruh negara bagian dan seluruh negara, Cardone mengatakan bahwa proses tersebut telah menjadi lebih rumit. Kantor Kejaksaan AS telah ikut terlibat dan dakwaan-dakwaan federal masih memungkinkan.
Masjid itu, yang merupakan satu-satunya tempat peribadatan Islam di Orleans County, dibuka pada 1974 dan memiliki sekitar 100 anggota. (ppt/jr) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar