Jumat, 10 Desember 2010

Terancam, Masjid Maroko Dijaga Muslim Tiap Malam

AMSTERDAM (Berita SuaraMedia) – Para jamaah Masjid Maroko di Amsterdam menjaga Masjid itu setiap malam, setelah menerima pamflet ancaman melalui pos. Menurut seorang juru bicara, Masjid-masjid di tempat lain juga menerima pamflet tersebut. Dia tidak tahu apakah mereka juga berjaga-jaga. Pamflet itu mengatakan hal-hal seperti "Wilders akan membebaskan kami dari kalian".
Masjid sering menjadi sasaran grafiti, ancaman, atau kekerasan. Sebuah Masjid di Dordrecht baru-baru ini ditembaki orang. Awal tahun ini, sebuah Masjid di Groningen mengalami upaya pembakaran.
Polisi nasional mencatat lima insiden semacam itu dalam paruh pertama tahun 2010. Tahun lalu terdapat 16 kasus di tahun 2008 terdapat 32.
"Bahwa jumlah insidennya lebih sedikit, bukan berarti bahwa masalahnya terpecahkan," ujar Menteri Keselamatan Publik dan Keadilan, Ivo Opstelten. Dia berjanji akan muncul dengan pendekatan yang kongkrit di kuartal pertama tahun 2011.
Farid Azarkan, ketua Asosiasi Kerjasama Maroko di Belanda (SNM), ingin bertemu dengan Menteri Opstelten, secepat mungkin mengenai insiden kekerasan terhadap Masjid itu.
Azarkan mengatakan kaum Muslim di Belanda menjadi gelisah tentang grafiti dan pembakaran itu. Sebuah Masjid di Dordrecht ditembaki minggu lalu dan ada beberapa kasus ketika bangkai binatang ditinggalkan di sekitar Masjid.
Azarkan mengatakan politisi harus menanggapi dengan lebih intens, seperti yang mereka lakukan ketika insiden semacam itu menimpa kaum Yahudi atau gay.
Menteri Opstelten menekankan bahwa dirinya akan bertindak tegas terhadap insiden-insiden semacam itu. "Saya adalah menteri yang tidak menulis. Saya tidak akan menuliskan rencana aksi baru, tapi menangani langsung persoalannya. Ini adalah kasus-kasus yang membuat saya terjaga semalaman."
Memberantas kekerasan terhadap Masjid, gereja, dan sinagog memiliki prioritas utama, menurut menteri. "Bagi saya, pemerintah, polisi, dan pemerintah lokal." Politisi itu mengatakan bahwa registrasi dan pelacakan kasus-kasus itu harus ditingkatkan. Dia mengatakan tidak cukup hanya dengan menahan pelaku, dan bahwa isu-isu itu tidak boleh dipinggirkan. Dia juga ingin meningkatkan kesiapan masyarakat untuk memasukkan keluhan dan jawaban jelas jika ada insiden penembakan atau struktural.
Partai D66 ingin 500 polisi hewan menyetujui kesepakatan koalisi untuk menggunakan mereka sebagai pelindung rumah ibadah alih-alih menyelamatkan hewan. Anggota parlemen Gerard Schouw mengajukan mosi mengenai isu tersebut. (rin/ie) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar