Jumat, 24 Desember 2010


Latihan Timnas Terganggu Hujan


Kuala Lumpur - Hujan rintik-rintik yang mengguyur Kuala Lumpur membuat Timnas Indonesia mempercepat sesi latihan perdana di lapangan Majelis Sukan Nasional (MSN), Malaysia, Jumat (24/12/2010).

"Seharusnya kami menggelar latihan selama 80 menit. Cuaca buruk membuat kami hanya berlatih 60 menit saja. Tapi saya pikir itu sudah cukup," kata Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl usai memimpin latihan.

Menurut pria asal Austria ini, latihan sudah sangat memenuhi syarat di saat laga final akan digelar tiga hari lagi. "Tadi kami baru terbang,dan sekarang hujan, namun latihan hari ini sudah cukup untuk kebugaran fisik," ujarnya.

Bambang Pamungkas dan kawan-kawan hanya dilatih kebugaran fisik dengan stretching sambil membawa bola. Hanya sebentar porsi latihan teknik yang diberikan Riedl.

Sementara itu, dari tanah air, masyarakat Aceh berharap agar kesebelasan sepak bola Indonesia memakai pita hitam di lengan pada saat bertanding melawan Malaysia, 26 Desember nanti. Sebab, pertandingan final leg pertama Piala Asean Football Federation (AFF) bertepatan dengan enam tahun peristiwa tsunami yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam.

Hal tersebut dikatakan oleh Thamren Ananda, Sekjen Partai Rakyat Aceh (PRA), Jumat (24/12/2010) malam. "Aksi hening cipta dan mengikat pita hitam di lengan merupakan bentuk penghormatan terhadap korban tsunami. Ini juga menjadi pertanda bahwa solidaritas di antara rakyat Indonesia terus tumbuh. Apalagi, setelah tsunami banyak pula warga Aceh yang tinggal dan bekerja di Malaysia," kata Thamren Ananda.

Pertandingan final Piala AFF yang berlangsung Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur itu, diperkirakan bakal disaksikan lima belas ribu warga Indonesia yang tinggal di Malaysia. Dukungan dari luar stadion diperkirakan juga akan tinggi mengingat saat ini, ratusan ribu orang Indonesia tinggal dan bekerja di wilayah Kuala Lumpur dan sekitarnya.

"Sudah selayaknya tim nasional kita sedikit sensitif untuk menghormati ratusan ribu korban meninggal pada peristiwa tsunami enam tahun lalu," tegas Thamren. [but]

0 komentar:

Posting Komentar