Jumat, 31 Desember 2010

FBI Turut Terjun Dalam Perburuan Hacker WikiLeaks

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – FBI bergabung dengan upaya memburu para peretas yang melumpuhkan situs-situs seperti PayPal setelah situs-situs tersebut berhenti memproses pembayaran kepada situs pembocor rahasia WikiLeaks, demikian dilansir media AS, Jumat (31/12) waktu setempat.
Situs Smoking Gun memublikasikan lima halaman pernyataan tertulis FBI yang berisi rincian sebuah operasi yang membawa para penyidik pemerintah pusat ke Eropa, Kanada, dan kembali ke Amerika Serikat saat mereka memburu para aktivis internet yang melancarkan serangan terhadap perusahaan-perusahaan yang memusuhi WikiLeaks.
Serangan awal bulan ini menarget sejumlah perusahaan, termasuk situs pembayaran elektronik seperti PayPal, dan kartu kredit Visa serta Mastercard, yang menutup atau membekukan rekening milik WikiLeaks setelah situs pembocor  rahasia tersebut memublikasikan ribuan dokumen sensitif Departemen Luar Negeri AS.
Pada pertengahan Desember, FBI melacak alamat-alamat protokol internet dari para peretas hingga ke Kanada, kemudian kembali ke California tempat sebuah server virtual yang dipergunakan salah satu alamat IPuntuk melancarkan serangan.
Kurang lebih pada saat yang bersamaan, sebuah investigasi terpisah dari Polisi Kriminal Federal Jerman (BKA) terhadap serangan-serangan pro-WikiLeaks menemukan bahwa perintah-perintah lain untuk melancarkan serangan terhadap PayPal berasal dari sebuah alamat IP dari sebuah perusahaan yang berbasis di Texas yang menjadi pemandu dari sejumlah server.
FBI kemudian menggerebek perusahaan Texas tersebut pada 16 Desember, menurut Smoking Gun, yang menggunakan permintaan berdasarkan UU Kebebasan Informasi untuk mendapatkan materi dari pemerintah dan penegak hukum.
Dalam penggerebekan pertanian server Texas tersebut, para agen FBI menyalin dua hard disk di dalam sebuah server, namun “catatan pengadilan tidak menjabarkan secara terperinci apa yang ditemukan di dalamnya, demikian juga apakah informasi yang diperoleh merujuk pada seorang tersangka atau mungkin jejak elektronik tambahan,” demikian dinyatakan Smoking Gun.
Penyelidikan FBI masih terus berlanjut dan dikoordinasikan dari kantor lapangan di California.
Para agen FBI tidak dapat segera dimintai keterangan.
Pertengahan Desember lalu, sinyal perang cyber di Inggris dimunculkan setelah muncul peringatan intelijen yang menyebut bahwa para hacker siap melancarkan serangan balasan terhadap situs-situs milik pemerintah terkait skandal WikiLeaks.
Penasihat keamanan nasional Sir Peter Ricketts mengatakan bahwa para peretas akan mencoba mencuri rincian bank dari para wajib pajak dan juga para penerima tunjangan.
Mereka diperkirakan akan menyerang jika Inggris berusaha mengekstradisi bos WikiLeaks Julian Assange.
Di Swedia, Assange mendapat tuntutan perkosaan, dan AS terus mendorong agar Assange disidangkan dan bahkan dieksekusi berdasarkan undang-undang spionase.
Assange ditahan di Inggris setelah membocorkan ratusan kawat diplomatik rahasia AS yang membuat muka sejumlah pemerintahan di dunia merah padam.
Para peretas atau hacktivist yang bersekutu dengan WikiLeaks telah melancarkan serangan maya terhadap situs-situs internet perusahaan-perusahaan yang menarik layanannya dari WikiLeaks.
Termasuk di antaranya Visa, Mastercard, dan Paypal. Kemarin, Downing Street mengungkapkan bahwa Sir Peter, penasihat keamanan senior David Cameron, khawatir jika para peretas akan menyasar sistem komputer yang dioperasikan HM Revenue and Customs serta Departemen Tenaga Kerja dan Pensiun. (dn/af/sm) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar