Minggu, 12 Desember 2010

Jaksa Agung AS Hapus Keresahan Muslim Bay Area

SAN FRANSISCO (Berita SuaraMedia) – Kaum Muslim Bay Area yang terjebak antara kekhawatiran nasional yang mendorong mereka untuk bekerjasama dengan pemerintah untuk memberantas terorisme dan kekhawatiran mereka sendiri tentang privasi dan hilangnya kebebasan, akan mendengar dari penegak hukum utama negara hari Jumat (10/12) malam. Jaksa Agung AS Eric Holder akan berbicara pada jamuan makan malam tahunan yang diselenggarakan oleh Muslim Advocates, sebuah organisasi San Fransisco yang telah melawan Departemen Kehakiman dalam beberapa isu dan memujinya untuk isu-isu lain.
Kunjungan itu menandai pertama kalinya jaksa agung AS berbicara dalam sebuah acara yang diadakan oleh sebuah kelompok Muslim nasional, dan itu tidak akan terjadi pada waktu yang lebih penting lagi karena adanya sentimen anti-Muslim, ujar Farhanan Khera, direktur eksekutif Muslim Advocates.
Sekarang juga merupakan waktu di mana agen anti-teroris FBI secara rutin muncul tanpa diundang di acara-acara budaya yang diselenggarakan oleh organisasi Arab-Amerika Bay Area. Para agen mendengarkan pidato pembicara, mewawancarai peserta dan meminta untuk bertemu dengan anggota di luar jam kerja.
Sebuah kelompok advokasi menerima lebih dari tiga lusin telepon tahun ini dari warga Muslim Bay Area yang khawatir setelah FBI mengunjungi rumah, tempat kerja, dan perkumpulan komunitas mereka.
Pemerintahan Obama percaya bahwa membangun jaringan informan adalah cara yang efektif untuk melindungi negara dari bahaya. Para pemimpin Muslim mengatakan bahwa pengintaian itu mengintimidasi komunitas mereka dan mengganggu kebebasan berbicara, beragama, dan berasosiasi mereka.
"Ini adalah tahun bagi Muslim Amerika untuk hidup dalam bahaya," ujar Khera, mengutip aksi kebencian terhadap Masjid dan kaum Muslim di seluruh penjuru negeri.
Khera mengatakan dirinya percaya bahwa pemerintahan Obama telah bekerja bagus dalam memberantas diskriminasi terhadap kaum Muslim. Departemen Kehakiman telah meningkatkan penuntutannya atas kekerasan yang termotivasi oleh kebencian anti-Muslim dan musim gugur ini berpihak pada sebuah kelompok Muslim Tennessee yang ingin membangun kembali sebuah Masjid yang sudah terbakar habis. Sebuah kelompok setempat telah menuntut untuk dihentikannya pembangunan Masjid itu.
Di saat yang sama, ujar Khera, banyak kelompok Muslim yang ingin lebih diyakinkan bahwa pemerintah federal tidak mengintip terlalu dalam ke Masjid, rumah, dan laman Facebook mereka.
"Kekhawatiran kami adalah, dalam beberapa kasus, FBI telah memberikan perintah ke agen-agennya bahwa mereka bisa masuk dan memonitor warga Amerika tanpa bukti kesalahan yang dilakukan, hanya untuk mencari informasi," ujar Khera. (rin/mn) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar