Minggu, 12 Desember 2010

WikiLeaks Ungkap Ketakutan Australia Akan Perang Afghan

SYDNEY, Australia (Berita SuaraMedia) – Mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd sangat pesimis tentang perkembangan negara tersebut di dalam perang Afghanistan, menurut kawat diplomatik rahasia AS yang dirilis oleh website pembocor rahasia WikiLeaks. Menurut kantor berita Sydney Morning Herald, kawat tersebut juga memasukkan pengungkapan yang memalukan tentang tabiat Rudd.
Sebuah kawat dikirim ke Washington pada bulan Oktober 2008 oleh kedutaan AS di Canberra, merekam apa yang Rudd katakan kepada sebuah kelompok yang mengunjungi  para anggota kongres.
"Ia (Rudd) menyimpulkan dengan mencatatkan bahwa pelaksanaan keamanan nasional di Australia sangat pesimis tentang ramalan jangka panjang untuk Afghanistan," kawat tersebut mengatakan.
Rudd mengatakan kepada para politisi AS bahwa "ia mendukung perang Afghanistan 'sejak awal', namun mengungkapkan bahwa 'Afghanistan benar-benar membuat saya ketakutan'."
Kawat tersebut mengatakan bahwa Rudd meyakini bahwa negara-negara Eropa yang terlibat dalam perang Afghanistan tidak memiliki strategi umum untuk memenangkan perang tersebut.
"Di bagian tenggara, AS, Kanada, Inggris, Australia dan Belanda sedang melakukan 'hal-hal yang sulit', sementara di bagian barat laut yang relatif damai, Jerman dan Perancis sedang 'menyusun festival dansa'," kawat tersebut mengabarkan tentang komentar-komentar Rudd.
Sebuah rekaman kawat terpisah , Perwakilan Khusus Australia di Afghanistan dan Pakistan, Ric Smith mengirimkan sebuah penilaian suram tentang strategi Afghanistan milik komunitas internasional.
Smith juga merujuk pada kepolisian Afghanistan sebagai sebuah "rongsokan kereta" dan mengatakan bahwa meningkatnya pendanaan kemungkinan menempatkan banyak uang ke dalam seituasi yang buruk.
Kawat tersebut juga mengungkapkan pejabat senior kepolisian Federal Frank Prendergast mengatakan bahwa program pelatihan untuk kepolisian Afghanistan dihalangi oleh kebuta hurufan, korupsi, kecanduan obat-obatan terlarang dan kelompok perlawanan masuk ke dalam para peserta pelatihan.
"Smith baru saja kembali dari sebuah kunjungan ke Oruzgan dan menggambarkan misi di Afghanistan tersebut dan kehadiran pemerintah Afghanistan sebagai sebuah 'mata-mata berkaki tiga yang goyah', " kawat tersebut mengatakan.
Kawat lainnya mengungkapkan tingkatan kemarahan China atas kertas putih pertahanan Australia dan mengatakan bahwa pejabat pertahanan China menuntut perubahan, mengatakan bahwa sebaliknya, Australia akan menghadapi konsekuensinya.
Kemarin, Rudd mengatakan bahwa otoritas Amerika, bukan pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang harus dipersalahkan untuk rilisan-rilisan yang berkelanjutan tentang kawat-kawat diplomatik yang sensitive.
Pernyataan tersebut datang setelah kawat lainnya mengungkapkan abhwa duta besar AS untuk Australia telah menggambarkan Rudd, selama masanya sebagai perdana menteri, sebagai seorang "pengendali yang aneh" yang membuat kesalahan besar.
Juru bicara urusan Luar Negeri, Julie Bishop mengatakan bahwa Rudd telah menghina Perancis dan Jerman dan Perdana Menteri Julia Gillard seharusnya menuntut sebuah penjelasan darinya.
"Tugasnya atas nama Australia adalah mengembangkan hubungan yang matang dengan negara lainnya tidak menghina mereka," ia mengatakan.
"Hal tersebut nampak dari kawat-kawat tersebut, dan ketika kami telah mengetahui dari menontonnya selama bertahun-tahun, bahwa ia terus-terusan salah menangani kebijakan luar negeri Australia.
"Ini adalah sebuah masalah untuk Julia Gillard untuk menentukan apakah ia dapat tetap berada dalam peranan tersebut." (ppt/nk/abc) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar