Minggu, 12 Desember 2010

Main Game, Positif

Main Game, Positif –  Kebanyakan orang tua melarang anaknya untuk tidak bermain video game. Alasannya adalah si anak jadi malas belajar dan pikirannya selalu tertuju pada permainan game. Bahkan si anak sampai lupa makan. Menurut sebagian orang tua bermain game dapat mendorong perilaku kekerasan,

Ada sebuah penelitian yang menunjukkan hal positif dari main game.
Seperti dikutip Mailonline, baru-baru ini, penelitian itu menyebut bahwa main game tembak-tembakan, seperti Halo dan Call of Duty akan membuat orang punya perhatian visual jauh lebih baik daripada mereka yang tak main game.
Keterampilan mental memungkinkan orang untuk fokus pada informasi visual yang relevan sekaligus menyingkirkan yang tidak penting. Jadi, orang yang biasa main game tembak-tembakan akan lebih cepat menemukan wajah teman mereka di antara kerumunan. Gamer juga diyakini akan lebih mampu mengendarai kendaraan di jalanan yang padat dan tak merasa sedang menjalani beban berat.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Daphne Bavelier dari University of Rochester itu juga mendapati bahwa game dapat membantu kemampuan kita dalam menghadapi data visual yang sangat banyak setiap harinya. Studi yang dipublikasikan WIREs Cognitive Science menyebutkan, gamer secara konsisten melampaui nongamer dalam tes perhatian visual.
Para peneliti itu merujuk berbagai penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa nongamer dapat meningkatkan perhatian visual mereka dengan bermain video game. Hanya permainan ketangkasan yang memberikan manfaat ini. Permainan tembak-tembakan misalnya, menekankan respons yang cepat terhadap informasi visual dan membutuhkan perhatian pada beberapa hal sekaligus.
Salah satu penulis studi Bjorn Hubert-Wallander mengemukakan, “Sama seperti pengemudi yang harus fokus pada jalan, mobil-mobil, dan hambatan potensial sekaligus mengabaikan informasi tak penting, game action juga menuntut konsentrasi penuh dari pemainnya.”

0 komentar:

Posting Komentar