Senin, 06 Desember 2010

Musywil Hidayatullah Jabar : Siap Berantas Buta Huruf Alquran

Musywil Hidayatullah Jabar : Siap Berantas Buta Huruf Alquran

WARTAISLAM.COM- Dalam rangka berputarnya roda organisasi dan regenerasi, ormas Hidayatullah
wilayah Jawa Barat melangsungkan musyawarah wilayah (muswil).Hajatan yang
berlangsung 30 – 31 Oktober 2010 ini mengambil tempat di Pesantren Hidayatullah
Bandung,Jl.R.E Suanda Padasuka Bandung.

Muswil ke -3 Hidayatullah Jabar kali ini mengambil tema,”Satu Tekad Membangun
Peradaban Islam Untuk Indonesia Bermartabat” , ingin menegaskan kembali bahwa
peran ormas Hidayatullah Jabar dalam akan berperan aktif dalam mewujudkan Jabar
khususnya dan Indonesia pada umum untuk menjadi lebih baik.

Meski secara keormasan,Hidayatullah baru memasuki tahun ke-15 namun sejatinya
Hidayatullah telah ikut berkiprah dalam dakwah di Indonesia lebih dari 40 tahun
yang lalu.Seperti diketahui,ormas Hidayatullah yang berangkat dari pesantren
dengan nama yang sama berdiri pada tahun 1970an di Balikpapan Kalimantan Timur.
Hingga akhirnya melebarkan perannya menjadi ormas semata hanya ingin menggarap
medan dakwah yang lebih luas serta wujud dinamika pesantren.

Muswil inipun merupakan kelanjutan dari Munas ke-3 Hidayatullah yang telah
 berlangsung Juni lalu di Makasar Sulawesi Selatan.Meski Muswil ke-3
Hidayatullah Jabar ini berlangsung dalam suasana sederhana, namun peserta nampak
semangat dan penuh kekeluargaan.Semangat itu diwujudkan dengan kehadiran semua
unsur Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hidayatullah se-Jawa Barat.Turut hadir pula
para pengembira dan simpatisan.

Selain mengevaluasi kegiatan kepengurusan sebelumnya,muswil kali ini pun
merumuskan program dan agenda dakwah  juga pemilihan ketua Pimpinan Wilayah
Hidayatullah Jabar  lima tahun kedepan.Muswil yang berakhir menjelang
maghrib,Ahad (31/10) berhasil memilih ketua wilayah yang baru.Berbeda dengan
muswil ormas pada umumnya dalam pemilihan ketuanya,dimana suara terbanyak
menjadi pemenangnya,kali ini Hidayatullah Jabar menggunakan cara musyawarah
mufakat (syuro). Dimana setelah menjaring tiga calon yang kredibel yang sesuai
kapabilitas,akhirnya anggota syuro memilih satu orang.Dari tiga kandidat yang
ada,ustadz Abdullah Asgar (DPD Kab.Bandung),ustadz Anton Al Judi (DPD
Purwakarta) dan ustadz Abu Hamzah (ketua DPW sebelumnya),akhirnya syuro memilih
ustadz Abu Hamzah untuk menahkodai Hidayatullah Jabar 2010-2015.

Dengan cara ini maka tidak ada pihak (calon maupun pendukung,red) yang merasa
kalah sehingga suasana kekeluargaan dan semangat ukhuwah Islamiyah tetap
terjaga.Dalam sambutan pertamanya,ustadz Abu Hamzah mengatakan bahwa tantangan
dakwah lima tahun kedepan jauh lebih berat.

”Jika dibiarkan,saya tidak sanggup memikul amanah ini sendirian.Untuk itu saya
perlu dukungan dari semua kader untuk terlaksananya program yang telah kita buat
bersama,” pinta Abu Hamzah.

Untuk itu dirinya dan jajarannya siap bekerja sama dan silaturrahim dengan ormas
Islam maupun pelaku dakwah di Jabar guna membangun sinergitas dalam mencerdaskan
umat. Abu Hamzah juga mengajak para kader dan da’i Hidayatullah untuk turut
serta memberantas buta huruf Al Quran di Jawa Barat.

”Kita siap mensukseskan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentang
pemberantasan buta huruf Al Quran masyarakat Jabar.Kita mempunyai
pesantren,santri dan tenaga dai di tiap daerah,itu harus dimaksimalkan,”ajaknya.

Sepertinya tekad tersebut tidaklah berlebihan,mengingat ormas Hidayatullah
 sejak beberapa tahun yang lalu sudah mendirikan dan mengembangkan pesantren
tahfidz (Rumah Quran atau Quran Center) di beberapa daerah seperti
Bandung,Garut,Bogor dan derah lainnya.

Seperti kita ketahui di Jawa Barat sendiri tingkat buta huruf Al Quran masih
tinggi sehinga beberapa Dinas Pendidikan tingkat kabupaten maupun kota mulai
menerapkan lulus tes Al Quran atau mempunyai ijazah bisa baca Al Quran bagi anak
yang akan masuk Sekolah Dasar (SD).Program ini tentunya patut kita dukung untuk
terwujudkan Jawa Barat yang bermartabat melalui baca tulis Al Quran dan di
harapkan mampu memahami serta mengamalkan

0 komentar:

Posting Komentar